Sebelumnya, ada banyak pondok pesantren dari 41 tarekat, dan orang-orang dapat pergi ke sana. Di masa lalu, manusia dapat dengan mudah menemukan kedamaian dan kebahagiaan untuk jiwa mereka. Tetapi mereka menjauhkan manusia dari ibadah dan penyembahan, dan karenanya jiwa manusia menjadi tidak tenang. Mereka pergi ke sinema dengan gembira, tetapi keluar dengan perasaan berat.
Sedangkan di pondok, orang dilatih dan dididik. Mereka biasa menulis tulisan berikut ini di atas pintu, “Adab, Ya Hu!” (Perhatikan sikap dan sopan santun kalian…) Saat ini, tak seorang pun menghormati orang lain selain dirinya, tetapi sekarang para malaikat akan memukul mereka! Roh seorang mukmin diambil dengan mudah, tetapi roh orang yang tak beriman diambil dengan pelan dan menyakitkan.
Tinggal di dalam rumah berarti aman, pergi ke luar, ke jalan berarti bahaya. Jangan berjalan-jalan untuk hal-hal yang tak perlu. Kalian dapat berada dalam kedamaian bahkan dengan banyak orang di dalam satu rumah. Jika setiap orang mau tinggal di rumah mereka, fitnah akan berkurang hingga setengahnya atau bahkan lebih berkurang lagi. Seorang mukmin menemukan kebahagiaan di dalam rumahnya. Tetapi Setan membawa manusia menuju kejatuhan semoga kesultanan Setan akan hancur!
Semua kafe yang ada sebenarnya hanyalah pemborosaN, kafe-kafe itu menjadi sumber hasad (kecemburuan sosial dan iri). Sebelum kafe-kafe tersebut ditutup, orang tidak akan menemukan kedamaian dengan masuk ke dalamnya, pemborosan uang tidak akan berhenti, dan negara serta bangsa tidak akan bangkit lagi.
Ini penting untuk diketahui.
Ya Muhawli hawli wa-l ahwal, hawli haalina ila ahsani hal!
0 Response to "Mencari Kedamaian"
Posting Komentar